"Maju, Mandiri, Sehat dan Sejahtera" -- selengkapnya... Pemerintah Desa Tedunan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak

Artikel

Sejarah Singkat Hari Jadi Kabupaten Demak

28 Maret 2023  MUHAMMAD NUR SIHABUDDIN  557 Kali Dibaca  Berita Lokal

1678375710-SPANDUKOPDHARIJADI520X71 (1) 1 SEJARAH SINGKAT HARI JADI KABUPATEN DEMAK

 

A. PENDAHULUAN

Sebagaimana Kita Ketahui Bahwa Kabupaten Demak Adalah Tumbuh Dari Sebuah Kota Tua Yang Bersejarah Dan Penting Peranannya Baik Dalam Pemerintahan, Politik, Ekonomi Dan Sosial Budaya Khususnya Dalam Penyiaran Serta Penyebaran Agama Islam Di Indonesia (Pulau Jawa).

Karena Sejarah Peranannya Tersebut Maka Tidak Berlebihanlah Apabila Pemerintah Daerah Kabupaten Demak Berusaha Untuk Mencari Dan Merumuskan Hari Jadinya. Hal Ini Adalah Sangat Penting, Karena Hari Jadi Mempunyai Arti Yang Sangat Penting Ditinjau Dari Berbagai Aspek Yaitu :

  1. Aspek Historis, Akan Merupakan Sarana Bagi Penulisan Sejarah.
  2. Aspek Pramagtie, Akan Merupakan Sarana Bagi Pemerintah Daerah Untuk Membangkitkan Kecintaan Dan Kebanggaan Masyarakat Terhadap Daerahnya.
  3. Aspek Pembangunan, Akan Merupakan Pemacu Kepada Masyarakat Untuk Berperan Serta Membangun Daerahnya.
  4. Aspek Kepariwisataan, Akan Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Menjadikan Daerahnya Lebih Menarik Minat Para Wisatawan Untuk Berkunjung Ke Daerahnya.

 

B. DASAR HUKUM

Pencarian Serta Penentuan Hari Jadi Kabupaten Demak Didasarkan Kepada Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tertanggal 6 Agustus 1987 Nomor 033.3/20122 Yang Kemudian Sebagai Tindak Lanjutnya Dikeluarkanlah Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat Ii Demak Nomor 125.1/ 34 / 1991 Yang Disempurnakan Dengan Surat Keputusan Nomor 125.1 / 194 / 1991 Tentang Pembentukan Panitia Penyusun Hari Jadi Kabupaten Demak Yang Bertugas Untuk Menyusun Dan Merumuskan Hari Jadi Kabupaten Demak Yang Akhirnya Telah Membuahkan Hasil Yang Berupa Penetapan Hari Jadi Kabupaten Demak Yang Dikukuhkan Dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1991 Tentang Hari Jadi Kabupaten Demak.

Dalam Usaha Untuk Menyusun Serta Merumuskan Hari Jadi Kabupaten Demak Tersebut Panitia Telah Sepakat Untuk Bertitik Sentral Kepada Saat Penobatan Raden Fatah Menjadi Raja (Sultan) Yang Pertama Di Kasultanan Bintoro Demak Sebagai Momentum Hari Jadi Kabupaten Demak Karena :

  1. Dengan Bentuk Kerajaan Berarti Demak Sudah Berdaulat Penuh Dan Lepas Dari Pengaruh Negara Lain Secara Politis Kenegaraan.
  2. Raden Fatah Merupakan Tokoh Yang :

- Patuh Kepada Orang Tua

- Ulama Besar Yang Ulet Dan Tangguh

- Seorang Negarawan Besar

- Ahli Dalam Menyusun Strategi

- Seorang Yang Cinta Kepada Tanah Air.

Sehingga Tepatlah Apabila Kita Jadikan Sebagai Titik Sentral Dalam Menetapkan Hari Jadi Kabupaten Demak.

 

C. SEJARAH SINGKAT DEMAK

Sejarah Daripada Demak Tidaklah Dapat Kita Lepaskan Dari Sejarah Kerajaan Majapahit, Khususnya Saat Pemerintahan Prabu Brawijaya V (Kertabumi). Raden Fatah Sebagai Sultan I (Pertama) Kasultanan Bintoro Demak Adalah Keturunan Majapahit, Yaitu Putra Prabu Kertabumi Dengan Putri Campa. Sewaktu Ia Masih Dalam Kandungan, Ibunya Dihadiahkan Kepada Aria Damar Penguasa Palembang. Oleh Sebab Itu Raden Fatah Dilahirkan Di Palembang.

Setelah Dewasa, Raden Fatah Pergi Berguru Pada Sunan Ngampel, Ia Kemudian Diambil Menantu Dan Dinikahkan Dengan Putrinya Yang Bernama Nyai Agung Maloka. Atas Perintah Gurunya Raden Fatah Dan Keluarganya Bermukim Di Gelagahwangi (Bintoro) Untuk Menyiarkan Agama Islam. Tak Lama Kemudian Raden Fatah Bersama Sunan Ngampel Pergi Ke Majapahit Untuk Menghadap Prabu Kertabumi. Setelah Raden Fatah Menceritakan Asal Usulnya Dan Menceritakan Bahwa Tujuan Membuka Hutan Glagahwangi (Bintoro) Tidak Bermaksud Untuk Memerangi Majapahit, Tetapi Hanya Akan Menyiarkan Agama Islam.

Mendengar Hal Tersebut, Maka Prabu Kertabumi Kemudian Mengakuinya Sebagai Putra Dan Mengijinkan Raden Fatah Untuk Meneruskan Membuka Hutan Glagahwangi (Bintoro) Dan Mendirikan Masjid. Setelah Itu Daerah Itu Berkembang Maju, Dan Penduduknya Bertambah Banyak, Raden Fatah Lalu Diangkat Menjadi Adipati Notopraja.

Setelah Berstatus Sebagai Daerah Kadipaten Di Bawah Kekuasaan Majapahit, Maka Peranan Demak Pun Semakin Berkembang. Jika Semula Demak Hanya Menjadi Pusat Penyiaran Agama Islam, Kemudian Berkembang Menjadi Pusat Kegiatan Politik, Militer, Perdagangan Dan Pembangunan Budaya Islam Indonesia..

Pertumbuhan Kadipaten Bintoro Menjadi Pesat. Hal Ini Kiranya Juga Tidak Terlepas Dari Kekalutan Politik Di Pusat Kerajaan Majapahit. Masa Akhir Kerajaan Majapahit Tersebut Diwarnai Oleh Munculnya Kembali Benih Pertentangan Antara Keturunan Dinasti Singosari Dan Kediri. Girindrawardana Dyah Rama Wijaya Putri Bhrepandan Salas Menyerbu Keraton Majapahit Dan Prabu Kertabumi Gugur Dalam Peperangan Tersebut. Mendengar Tentang Wafatnya Prabu Kertabumi Tersebut, Maka Raden Fatah Mengirimkan Pasukan Perang Untuk Menyerbu Majapahit Yang Pada Saat Itu Diperintah Girindra Wardana Dyah Rama Wijaya, Yang Dipimpin Oleh Pangeran Kudus Sebagai Tindakan Balas Raden Fatah Terhadap Musuh Ayahnya.

Setelah Berhasil Mengalahkan Majapahit, Demak Berusaha Memunculkan Diri Sebagai Penguasa Politik Di Jawa. Atas Upaya Para Wali Dan Didukung Oleh Penguasa – Penguasa Wilayah Yang Sudah Menganut Agama Islam. Maka Raden Fatah Yang Telah Bergelar Adipati Notopraja Kemudian Dinobatkan Menjadi Sultan Demak Yang Ke 1 (Pertama) Dengan Gelar Senopati Jimpun Ngabdul Rahman Panembahan Palembang Sayiddin Panatagama.

Untuk Selanjutnya Demak Berusaha Untuk Meluaskan Pengaruh Dan Kekuasaannya Ke Arah Barat, Yaitu Ke Cirebon.

Kemudian Pada Tahun 1512 H Dikirimlah Ekspedisi Militer Ke Malaka Untuk Memerangi Penjajah Portugis Di Malaya.

Pada Masa Demak Ini Pula Budaya Islam Berkembang Dengan Semarak Perpaduan Antara Unsur Buidaya/Tradisi Pra Islam Dengan Budaya Islam Memberikan Warna Tumbuhnya Budaya Baru Di Indonesia. Berbagai Upacara Keagamaan Yang Berkaitan Dengan Hari – Hari Besar Islam. Seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Dan Lain – Lain Dilakukan Oleh Masyarakat Muslim Di Kota Pusat Kerajaan Sampai Ke Desa-Desa . Berbagai Tradisi Dan Seni Bernafaskan Islam Berkembang Luas Yang Bekas-Bekasnya Masih Terlihat Dibekas Pusat-Pusat Kerajaan. Seperti Cirebon, Banten, Mataram, Aceh Dan Beberapa Tempat Lain. Menurut Hasil Penelitian Yang Telah Dilakukan Oleh Panitia Penyusun Hari Jadi, Maka Penobatan Tersebut Adalah Bertepatan Dengan Tanggal 12 Rabiul Awal 1425 Saka Dan Yang Setelah Dikonversi Adalah Bertepatan Pada Tanggal 28 Maret 1503 Masehi.

 

D. PENUTUP

Demikian Sejarah Singkat Hari Jadi Kabupaten Demak , Semoga Perjuangan, Kepatuhan Serta Tingkah Laku Raden Fatah Yang Menjadi Tokoh Sentral Dalam Penetapan Hari Jadi Kabupaten Demak Ini Dapat Menjadi Suri Tauladan Bagi Masyarakat Demak, Khususnya Pada Generasi Muda Di Dalam Usaha Untuk Membangun Daerah Kita Demak Tercinta Ini Sehingga Terwujud Demak Beramal Seperti Yang Kita Idam-Idamkan Selama Ini , Amin …………………………

Panitia Peringatan Hari Jadi Kabupaten Demak

 

;

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Keuangan

desa/themes/denatra/widgets/keuangan.blade.php

 Facebook Desa