Pada 28 Juli 2023 lalu, Tim KKN-PPM UGM 2023 melaksanakan kegiatan sosialisasi dan praktek pengenalan zero-waste serta pemilahan sampah. Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 2 Wedung, Desa Tedunan dan diikuti oleh anak-anak kelas delapan.
Konsep zero-waste adalah konservasi semua sumber daya dengan cara produksi, konsumsi, penggunaan kembali secara bertanggung jawab dan pemulihan semua produk, kemasan, dan bahan tanpa membakarnya, tanpa dibuang ke tanah, air, atau udara yang mengancam lingkungan atau kesehatan manusia. Zero-waste juga mencakup konsep 6R, yakni rethink, refuse, reuse, rot, reduce, dan recycle. Pengenalan konsep zero-waste penting untuk dilakukan agar anak-anak mengerti bagaimana cara mengurangi dan mengelola sampah dengan baik dan benar.
Kegiatan ini diawali dengan edukasi menggunakan media powerpoint mengenai materi zero-waste, pemilahan sampah organik dan anorganik, serta konsep 6R. Sebelum penjelasan materi, Siswa-siswi juga diberi penjelasan mengenai kondisi sampah yang ada di Indonesia saat ini sebagai gambaran sekaligus alasan yang melatarbelakangi pentingnya materi ini. Siswa-siswi kelas delapan mengikuti kegiatan ini dengan aktif dan antusias. Pada akhir kegiatan, diberikan kuis mengenai materi yang sudah dijelaskan. Siswa yang bisa menjawab pertanyaan mendapat doorprize berupa tempat bekal dan tumbler agar para siswa bisa sekaligus menerapkan konsep zero-waste, yakni menggunakan tempat bekal dan tumbler dalam kehidupan sehari-hari, alih-alih menggunakan plastik.
Setelah kegiatan materi selesai, dilanjutkan dengan kegiatan praktik mengecat tong sampah. Siswa-siswi kelas delapan dibagi menjadi enam kelompok, setiap kelompok mengecat dua tong yang nantinya akan dibagi menjadi organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam, dan mudah untuk diurai kembali, sementara sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai. Pembuatan tong sampah organik dan anorganik ini berguna untuk memudahkan dalam pemilahan sampah. Tong yang digunakan dalam kegiatan melukis ini adalah tong bekas cat ukuran 25–30 liter, hal ini juga bisa sekaligus menerapkan konsep recycle, yakni menggunakan kembali barang yang tidak terpakai. Tim KKN-PPM UGM menyediakan lima warna cat inti, yakni hitam, putih, merah, biru, dan kuning. Warna-warna inti ini bisa dicampur untuk mendapatkan warna yang mereka inginkan. Setiap anak bebas mengeluarkan ekspresi dan kreativitasnya masing-masing. Pada akhir kegiatan, setiap anak mencuci dan membereskan peralatan mereka masing-masing, lalu mengeringkan tong yang sudah dicat. Setelah itu, berfoto bersama sebagai dokumentasi. Tong sampah yang sudah dicat ditempatkan di setiap kelas di SMPN 2 Wedung.
Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa/i kelas delapan SMPN 2 Wedung menyadari pentingnya pengelolaan sampah dan sudah mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk menanggulanginya.
Ditulis oleh: Fatimah Az Zahra - Tim KKN-PPM UGM 2023
Diedit oleh: Muhammad Nurhafiz Sidiq - Tim KKN-PPM UGM 2023